Rabu, 29 Juni 2011

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumsel tahun ini mengalokasikan dana sekitar Rp1 miliar untuk pelaksanaan pasar murah memasuki pekan pertama Ramadan di 15 kabupaten/kota di Sumsel. Pelaksanaan Pasar Murah ini dimaksudkan untuk meringankan beban masyarakat kurang mampu, khususnya dalam menghadapi puasa dan Lebaran mendatang. “Alhamdulillah tahun ini alokasi dana untuk pasar murah cukup besar,yakni Rp1 miliar, dibandingkan dengan tahun lalu hanya dialokasikan sekitar Rp236 juta. Bahkan, subsidi harga pun naik dari Rp2.000 per kg menjadi Rp4.000 per kg,” ujar Kepala Disperindag Sumsel Eppy Mirza kemarin.

Rencana pasar murah ini, kata dia, akan dilakukan dua putaran. Pada putaran pertama akan difasilitasi Disperindag dan putaran kedua akan diserahkan ke masing-masing kabupaten/kota di Sumsel, sesuai dengan kemampuan masing- masing daerah. Subsidi harga sembako ini, beber dia, hanya diperuntukkan bagi bahan pokok seperti minyak goreng, gula dan beras.

Dia mengilustrasikan, jika pada saat itu harga gula di pasaran dijual sebesar Rp10.000 per kg, maka masyarakat cukup membayar Rp6.000 per kg, karena telah disubsidi pemerintah sebesar Rp4.000 per kg. “Mekanisme pembagian dalam pasar murah ini nanti akan dikoordinasikan kembali dengan camat dan lurah setempat, siapa-siapa saja yang berhak untuk mendapatkannya.

Sistemnya seperti tahun lalu dengan menggunakan kupon,” terangnya. Khusus untuk persediaan atau stok beras menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini, lanjut dia, berdasarkan rapat koordinasi antara pemerintah dengan distributor beras dan Dinas Perhubungan (sebagai pengatur distribusi) menyimpulkan, bahwa stok beras di Sumsel aman untuk 4 bulan ke depan dari Juli, Agustus, September hingga Oktober.

Dia menuturkan, secara nasional standar konsumsi masyarakat sekitar 11 kg per bulan dengan jumlah penduduk Sumsel mencapai 7 juta jiwa. Dengan demikian stok beras hingga empat bulan ke depan masih ada sekitar 308.000 ton.

“Saat ini harga sembako relatif masih di bawah angka yang ditetapkan, sekitar 5%. Jika harga sembako menyentuh pada kenaikan sekitar 10%, barulah dilaksanakan pasar murah ini. Kami prediksikan, menjelang Ramadan kenaikan harga sembako masih berada di bawah 10%,” tuturnya.

Sementara itu, Deputi Pemimpin Bank Indonesia (BI) Cabang Palembang Bambang Wibisono mengemukakan, dengan dilaksanakannya pasar murah ini,terutama memasuki pekan pertama Ramadan, kecil kemungkinan akan mendongkrak everage inflasi saat ini. Namun, dengan pelaksanaan pasar murah ini setidaknya memberikan andil membantu masyarakat menjelang puasa dan Lebaran.

“Secara garis besar, biasanya inflasi akan dipengaruhi berbagai indikator. Bukan sekedar beberapa komoditas yang memengaruhinya. Kalau untuk pasar murah ini jelas, hanya beberapa komoditas saja yang akan berpengaruh ke inflasi,”katanya. Demikian catatan online blog Jasa Pengiriman Barang yang berjudul Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
Copyright © 2012 mivelz All rights reserved